(Gambar hanya pemanis buatan)
Diupload 8 Desember 2023 jam 01.10
Malam itu, di akhir November, gua menjalani aktivitas seperti biasanya, menjaga emaknya mamah gua yang lagi sakit, nulis materi buat video youtube sambil ngopi dan ngeroko.
Ya.. gua di dua tahun terakhir ini memang layaknya hewan nocturnal yang aktid di malam hari dan tidur di siang hari.
Menuju sepertiga malam, gua keluar dari aplikasi Note tempat gua nulis dan entah kenapa gua ngga bisa nahan jari jemari buat mengetikan twitter dotkom di brower hp gua.
Gua merasa sesuatu yang buruk yang tak layak gua lihat atau baca bakal gua ketahui apabila gua membuka sosial media itu.
Namun tetap, jari jemari ini seolah diluar kendali.
Dan terbukalah sosmed itu yang ternyata kini berubah nama jadi 'X'.
Begitu gua buka, di halaman depan, nampaknya masih aman-aman aja karena yang muncul adalah postingan dari AA Gym yang selalu menyejukan hati. Euuhh Masyaallah ya akhi ya..!
Tapi lupa lagi postingannya apa.
Gua skrol terus ke bawah seolah gua mencari satu akun yang namanya di sosmed itu gonta-ganti mulu, namun yang gua temui masih postingan AA Gym.
Ya AA Gym adalah tokoh idola semasa kecil dan twitternya sudah gua follow sejak awal-awal bikin akun.
Gitu yah.. lanjut
Jari ini tak kunjung hilang rasa gatalnya, dia terus skrol ke bawah dan lebih bawah lagi.
Sampai akhirnya, gua temui satu postingan dari satu akun yang dicari.
Benar nama akunnya ganti lagi, tapi gua tau itu dia.
Dia posting gambar tangan memegang dua foto ukuran mungkin 4x3 berlatar belakang biru, itu adalah foto dia dan seonggok laki-laki berkumis lele nggak terlalu tampan.
Dicaptionnya dia tulis "That's all"
Duaaarrr...
Hati gua seperti tanah Gaza yang dihantam rudal-rudal Israel, luluh lantak.
hati gua mengerang, menjerit. Namun seperti jeritan anak-anak Gaza, tak ada yang mendengar.
Badan gua terpaku, mata gua terkunci menatapi foto mereka, dan hati gua meratapi pedihnya.
Hal itu berlangsung cukup lama hingga rokok yang gua jepit diantara dua jari mulai membakar habis dirinya dan ujungnya yang berapi menyentuh kulit jari membuat gua ngorejat.
(Ngorejat itu ngagibeg, ngagibeg itu apa atuhlah indonesianya? Gitu we lah)
Gua tersadar karena rokok itu.
Akhirnya gua mengambil nafas panjang, menyandarkan bagian belakang kepala ke bilik.
Iya bilik, dinding yang terbuat dari bambu.
Mata ini masih tertuju pada foto itu, seolah tak percaya, perempuan yang selalu ingin ia lihat, kini bersanding dengan laki-laki lain yang ternyata laki-laki itu bukan tuannya si mata.
Gua simpan HP sejenak, gua linting sebatang rokok dan gua hisap lagi.
Kopi mulai habis, namun seolah tak ada daya tubuh ini untuk berdiri dan MENCETREKAN kompor, manasin air, buat nyeduh lagi kopi.
Gua ambil kembali HP, dan gua mulai beralih dari gambar itu.
Gua skrol lagi kebawah dan masih gua temui postingan AA Gym.
Akhirnya gua benar-benar menyimpan HP, tak ingin gua lihat lagi.
Gua merenung meratapi kenyataan bahwa ia akan pergi selamya.
Tak akan kembali lagi ke pelukan gua, semua kesempatan telah hilang.
3 tahun gua lalui dengan cinta bersamanya.
7 tahun gua lalui dengan rindu tanpanya.
Selama 7 tahun gua berjuang untuk memantaskan diri bersanding dengannya, menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan "AING NYAAH KENEH KA SIA!" dan kita kembali memadu kasih.
Namun semua usai sudah, tak akan ada perjuangan lagi.
Dia ngga tau gua sedang berjuang buatnya dan memang orang lainpun ngga ada yang tau.
Diapun ngga tau alasan kenapa gua jadi antagonis di kisah kami dulu.
Terkadang merasa wajib untuk menjaga agar dia tetap ngga tahu.
Tapi difikir-fikir lagi, sepertinya ngga adil buat gua kalau sampai dia ngga tau semuanya.
Tapi, apakah yang ngga ia ketahui masih berarti banginya?
Gua rasa tidak!!
Akhirnya gua hanya bisa ngahuleng tarik di waktu yang semakin menuju pagi itu.
Bibir semakin kering karena tak berhenti menghisap rokok tanpa gua siram dengan air kopi.
Terkenang semua kesalahan gua padanya di masalalu dan ya.. hanya gua yang salah.
Gua yang mengambil keputusan waktu itu, gua yang membuat dia menjauh kala itu.
Tapi semua beralasan dan demi kebaikannya.
Entahlah, dulu gua baik, goblog, naif atau apa..
Yang pasti gua sendiri lah yang menciptakan sakit bagi dia yang kini mulai sembuh itu.
Dan gua sendiri lah yang menciptakan sakit gua sendiri yang sampai sekarang tak kunjung sembuh.
Entah harus berobat kemana, mungkin ke Mantri Maman.
Teruntuk kamu satu-satunya perempuan yang pernah bertahta dihatiku!!
Tuhan telah menghadiahkanmu berbagai keberhasilan atas kerja kerasmu, selamat untuk itu dan kini Tuhan telah telah mengirimmu laki-laki yang mampu meyakinkan kedua orang tuamu.
Sedang Tuhan seolah menghukumku dengan menutup pintu hatiku untuk perempuan lain dan menutup pintu hatimu untukku kembali.
Entah bagaimana aku menjalani hidup dengan kenyataan bahwa kamu tak akan bersamaku.
Ah sudahlah..
Yang pasti..
Foto berlatar belakang biru milikmu, dan dia yang ngga terlalu tampan itu!!
cukup membuat tidurku ngga tibra dan daharku ngga mirasa.
Hujan angin dordar hitutpun tak mampu mengalihkan dari rasa reuwas karena melihat foto mu itu.
Jika kelak kamu dan dia berikrar di depan penghulu,
Jangan pinta doaku!
Jangan sampai doa-doa jelek keluar dari mulutku yang pernah kau kecup ini.
Terdengan egois, tapi hatiku tak bisa berbohong dengan sakitnya
Move on kan hatiku Tuhan!
#Peace Lin
0 komentar:
Posting Komentar