Dalam film The Grey tahun 2016 yang diperankan oleh Liam Neeson, ada sebuah surat yang ditulis dan kemudian dibacakan secara monolog oleh sang tokoh utama di awal-awal film.
Surat itu berisi tentang kesakitan dan penyesalannya karena kehilangan sang kekasih.
Dan gua menyadari, isi surat itu juga begitu relate dengan kondisi gua hari ini.
"Ini bukan kedua kalinya aku tak memikirkanmu.
Aku ingin melihat wajahmu.
Merasakan tanganmu di tanganku.
Merasakan menyentuhmu.
Aku tahu itu tak akan terjadi.
Kau meninggalkanku.
Aku tak bisa merebutmu.
Aku berpindah dan selalu membayangkan..
Suatu kutukan.
Kurasa ini hanyalah masalah waktu.
Aku tak tahu mengapa aku menulis ini.
Aku tak tahu apa yang akan terjadi.
Aku tahu aku tak bisa merebutmu.
Aku tak tahu sebabnya tapi ini sungguh terjadi.
Aku merasa akulah penyebabnya..
Kemalangan..
Racun.
Aku berhenti melakukan hal baik di dunia ini."
Ini mah curhat aja..
Gua juga ga tahu apa artikel ini bakal ada yang baca apa engga..
Yang pasti biar plong, gua curhatnya disini.
Kalimat-kalimat yang tertulis di surat itu begitu relate sama gua.
Kesedihan, penyesalan, keputusasaan, kemarahan, semua larut dalam diri gua.
Sebentar lagi gua bakal kehilangan perempuan yang gua cintai begitu dalam.
Dia pergi dan gua merasa gualah penyebabnya.
Tak banyak yang bisa gua lakukan saat ini.
Lalu ada scene dimana sang tokoh utama merasa putus asa karena telah berjuang untuk selamat dari dinginnya cuaca dan kejaran para serigala buas.
Ya.. dia udah berjuang mati-matian tapi ga kunjung lepas dari masalah.
Diapun ARAL dan mulai ngebacot pada Tuhan, dia ngebacot sambil menatap langit.
"Lakukan sesuatu!
Lakukan sesuatu!
Untukku..
Dasar kau kejam, tak berperasaan, tak perhatian..
Lakukan sesuatu!
Ayolah, buktikan!
Butktikan imanku!
Tunjukan kekuatanMu!
Aku membutuhkannya sekarang!
Bukan nanti!
Sekarang!
Tunjukan, dan aku akan percaya padaMu, sampai pada hari aku tiada!
Aku bersumpah!
Aku memanggilMu!
Aku memanggilMu!
.......
Sialan!
Akan kulakukan sendiri!"
Kata-kata yang hampir sama yang selalu keluar dari mulut gua tat kala terlalu lelah dengan semua masalah yang ada.
2 tahun lalu, gua merasa sedang berada dititik terendah dalam hidup dengan semua masalah yang gua hadapi.
Waktu berlalu, tapi masalah makin menjadi, makin bertambah banyak.
Sampai hari ini, masalah kian banyak.
Rasanya kondisi 2 tahun lalu itu tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hari ini.
Gua selalu mencari solusi untuk tiap masalah.
Sebagian teratasi, sebagian besar malah menjadi.
Gua merasa lelah, namun seolah tak ada pertolongan.
Sama seperti tokoh utama di film The Grey, gua putus asa dan gua marah.
Itu aja..
Makasih.
0 komentar:
Posting Komentar